Kamis, 30 Januari 2014

MENGENAL BANGSA JIN DALAM ALQURAN


MENGENAL BANGSA JIN DALAM ALQURAN

 

 


 

Catatan ini terinspirasi acara TV yang sekarang marak di beberapa station TV dengan berbagai konsep programnya masing-masing. Misalnya Mister Tukul Jalan-Jalan, Masih Dunia Lain maupun Dua Dunia. Sedikit menyimpang dulu dari bahasan, jika dipikir, hebat ya kita sebagai manusia yang ditunjuk Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi, sampai bangsa jin pun bisa diinterogasi. Ada yang ngajak berantem, ada yang menggeram-geram, ada yang bilang bisa makan orang, hahaha, apa iya gitu mereka makan manusia?… kalo mereka makan manusia tentu tidak akan ada lagi manusia dibumi yang hidup tho?... (habis dimakanin semua nym..nym… gitu)

 

Akhirnya, jika dipikir bangsa mereka koq konyal sekali, Ini jaman sudah maju masih saja tingkahnya ndeso (Ini udah zaman facebook, twitter atau zaman nuklir malah, wkwkw), persepsi bangsa mereka masih saja kolot, padahal konon usia mereka jauh melebihi usia manusia.

 

Sepertinya di dunia mereka memang tidak ada teknologi, udah tau lagi syuting acara TV masih suka nanya, “Ada apa ini?... ada apa ini?....” kasihan sekali mereka apa tidak punya TV apa memang tidak ada TV disana ya?.. wkwkwk

Dan memang sepertinya begitu karena saya juga belum pernah dengar ada jin lagi syuting atau lagi bikin film documenter tentang manusia misalnya. Hahahaha….

 

Yah.. begitulah imajinasi saya terhadap bangsa jin, bagi saya cute dan unyu-unyu sekali bangsa mereka, justru jauh dari kesan seram yang selama ini mereka dikatakan begitu meskipun konon rupa mereka seram-seram (mungkin biar ditakutin).

 

Padahal menurut yang tertulis dalam AlQuran bangsa mereka bisa terbang dan menembus langit mencuri berita-berita dari langit sebelum kedatangan nabi Muhammad SAW. Seperti yang tersurat dalam AlQura :

 

 

dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (Al Jin : 9)

 

[1] Waktu sesudah nabi Muhammad diutus menjadi rasul

 

Perspektifnya, justru harusnya teknologi mereka lebih canggih tho?, bikin UFO misalnya.

 

Tapi, tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa mungkin mereka sudah ditakdirkan kodratnya sesuai sunnntullah untuk bisa terbang, seperti halnya burung. Burung bisa terbang dari dulu, tapi kan burung ya hanya thok bisa terbang saja, dari zaman dinosaurus sampai zaman sekarang nggak ada evolusi seperti halnya peradaban manusia.

Apa ada ceritanya gitu burung zaman sekarang sudah bisa terbang ke luar angkasa?.. terus bikin sarang di bulan?.. nggak khan?.. Neil Amstrong juga nggak pernah nemuin ee’ (baca : kotoran) burung di bulan. J hihih..

 

Balik lagi ke pokok bahasan, tahu nggak bahwa mereka (bangsa Jin) juga beragama seperti layaknya umat di bumi lho, hal ini tertulis dalam AlQuran:

 

Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (QS Al  Jin : 1)

 

 

Muncul pertanyaan, kenapa jika mereka beragama, mereka usil sekali kadang suka nakut-nakutin orang, bukannya itu dilarang?.. Hal ini bisa kita jawab lagi dalam AlQuran :

 

Dan sesungguhnya di antara kami ada  yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS Al Jin:11)

 

Artinya bahwa,  mereka bangsa Jin, ada yang beragama ada yang tidak (kafir), nah, jin kafir inilah yang suka nakut-nakutin, dan bilang mau makan manusia hahaha… parah banget ya tipuannya.

 

Bicara tentang tipuan mereka nih, tentu tidak semuanya konyol lho, mungkin tipuan yang konyol itu berasal dari bangsa jin yang IQ (tingkat kecerdasannya) kurang, sebut saja Jin idiot J. Buktinya, banyak dari kita terjerumus untuk bersekutu dengan bangsa mereka, naudzubilllahhimindzalik ya. Mulai dari yang minta kekayaan, minta ilmu terbang dll. Ini juga sebagai bukti tipuan mereka yang mampu memperdaya  bangsa manusia.

 

Suatu saat, sepertinya kita manusia harus punya teknologi yang bisa ambil kekayaan mereka bangsa jin, kayanya seru kalo ada teknologi kaya gitu ya?.. Mungkin kalo di dunia  mereka ada headline news atau surat kabar online judulnya “Harta Jin  bin Fulan Telah Dicuri Manusia” wkwkwk. Atau “Sapu terbang Jin bin Fulan Hilang di Curi” xixixi.. J

 

Jadi, nanti kodratnya jadi terbalik, jin yang di ganggu manusia, khan jadi seru kalo ada jin yang kerasukan manusia terus ngoceh nggak karuan, “aaarghhhhh … aaargh… Aku Leonardo De Caprio!” misalnya saja, jinnya dirasuki sama actor Leonardo De Caprio. Atau dirasuki sama temen saya si Majenun “ hahaha…. Aku Si Abee Majenun!”

 

By the way, ngomongin soal kerasukan, apa bener tuh orang yang sudah mati bisa merasuki manusia, sedangkan ruh orang mati khan tentu langsung berurusan dengan malaikat dan Rabbnya. Apa dia bisa permisi dulu ke malaikat untuk mengunjungi atau merasuki orang di bumi?.. konyol khan?.. nggak mungkin malaikat ngijinin atau misalnya malaikat ketiduran trus ruhnya melarikan diri ke pintu belakang?.. karena malaikat itu mahluk Allah SWT yang sangat patuh dan tidak memiliki hawa nafsu, jadi nggak mungkin tidur tho?.. Trus kenapa ada fenomena kerasukan yang ngaku-ngaku arwah fulan bin fulan?..Dibawah ini jawabannya :

 

Menurut beberapa referrensi yang saya baca, bahwa setiap manusia ada sebangsa jin yang mendampinginya dinamakan dengan Qarin. Bahkan termuat dalam salah satu hadits bahwa nabi Muhammad SAW saja memiliki Qarin hanya saja Qarin Nabi SAW telah masuk islam. Qarin inilah yang ketika kita mati dia tetap ada, dan uniknya si Qorin ini mewarisi semua karakter dan tabiat kita selama masih hidup, sederhanya duplikat kita dari bangsa mahluk halus.  Si Qarin inilah yang kerap mengaku-aku arwah yang sudah mati, misalnya, matinya dibunuh, ya, dia akan ngaku bahwa dibunuh, misalnya bunuh diri ya tentu dia akan bilang dia bunuh diri. Jadi sangat keliru kalo orang mati  kemudian disebut-sebut katanya suka menghantui.

 

Nah, terus kenapa ada yang menghantui ada yang nggak, misalnya, karena matinya kecelakaan atau matinya penasaran konon akan jadi hantu, rumornya khan gitu, disebut arwahnya penasaran katanya. Padahal setahu saya arwah penasaran itu nggak ada, sekarang begini faktanya, orang meninggal itu bagaimana cara matinya entah tabrakan, ketabrak bebek, atau apapun itu sudah tersirat dan tersurat dalam takdir-Nya.

 

Lalu kenapa ada yang kemudian katanya bergentayangan?.. nah itu tadi si Qarin ini khan tau betul watak dan tabiat yang didampinginya selama hidup, kalo watak orangnya memang kurang baik, misalnya setiap takdir yang terjadi kadang dianggap bukan sebagai ketentuan Allah SWT sang Azza wa Jalla, nah si Qarin ini akan mewarisi sifat itu, makanya ketika seseorang yang didampinginya mati, dia tahu si orang tersebut kalo saja hidup, bakal nggak terima dengan kejadian yang menimpanya, (misalnya matinya karena tertabrak bebek atau di patuk ayam petelur..)

 

Nah lho, jadi, ini soal watak dan karakter kita semasa hidup, seandainya kita faham dan menyadari bahwa semua yang terjadi di langit dan di bumi bahkan setiap daun kering yang jatuh adalah kehendak dari sang Maha Kuasa tentu Qarin kita juga akan meniru itu. So ini masalah karakter dan tabiat ya masalah hantu bergentayangan ini.

 

Ditinjau dari sisi islam, bisa dibilang ketauhidan seseoranglah yang mengakibatkan dirinya jadi hantu atau nggak.  Ih.. ih. Ih… ih..ih..ih..

 

Yang seru soal masalah jin ini saya justru malah tertarik dengan bangsa jin yang sudah tidak bisa lagi menembus langit untuk mencuri berita dari langit. Karena di AlQuran tertulis:

 

dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, QS Al Jin : 8)

 

Sayangnya saya nggak ngerti ilmu tafsir AlQuran jadi saya hanya bisa bermain imajinasi saja, so mohon tidak di percaya 100% ya soal perspektif saya ini. Mungkin saja, (ini mungkin ya) panah api yang di maksud adalah meteor, jadi meteor yang jatuh itu adalah panah api bagi jin yang mencoba mencuri berita langit. Jadi kita berdoa saja jin-jin di Indonesia yang tinggal didekat rumah kita tidak mencuri berita ke langit, khwatir kalo nanti meteornya jatuh nimpa rumah kita, kalo jin Amerika si nggak apa-apa kayanya, khan nanti meteornya jatuh di Amerika. Wwkwkww

 

 

Ditulis malam jumat kliwon, tapi nggak ada apa-apa tuh.

Allahu ‘alamu

Selasa, 28 Januari 2014

NABI DAUD AS DAN PENEMUAN BESI

NABI DAUD AS DAN PENEMUAN BESI- DAVID PROPHET AND STEEL
 
 
 


Besi yang pada zaman ini banyak digunakkan untuk berbagai macam keperluan, ternyata sudah ada sejak zaman para Nabi. Hal ini bisa kita temukan di beberapa ayat dalam AlQuran.

 

Menurut perkiraan, besi di temukan mulai dipergunakan sekitar 1500 SM,  kemudian sekitar 500 tahun kemudian, metode cara pembuatannya mulai menyebar keseluruh penjuru bumi.

 

Adalah ayah nabi Sulaiman as, yaitu nabi Daud as, adalah nabi yang disebut mendapat pengajaran dari Tuhan tentang proses pelunakkan besi. Hal tersebut tertulis pada ayat berikut:

 

Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).  (QS Al Anbiya : 80)

 

Atau di surat dan ayat lain:

 

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (QS  Saba : 10)

 

Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan tentang kisah Raja Dzulqarnain, yang juga tertulis dalam alQuran yang memenjarakan bangsa Yajuj Majuj (bangsa perusak yang akan datang menjelang hari kiamat) yang dipenjarakan dengan besi / tembaga yang dipanaskan dan membentuk sebuah dinding. Karena masa Raja Djulqarnain itu setalah nabi Daud as.

Allahu’alamu

 

 

 

Minggu, 26 Januari 2014

ALAM SEMESTA DATAR – EMPAT TEORI DALAM ALQURAN

Flat Universe (Four Teory of Alquran)





Beberapa teori tentang bentuk alam semesta ini memang beragam, ada yang berteori bah wa alam semesta berbentuk curva atau lengkung, ada yang berteori bahwa berbentuk bulat, adapula yang mengatakan bahwa alam semesta ini datar. Lalu manakah yang paling mendekatai kebenaran?..

Masih ingat dengan tulisan tentang teori heliosentris dan geosentris yang ternyata ada dalam Alquran?.. Kali inipun pendekatannya melalui ayat dalam alQuran yang bisa kita pergunakan sebagai nash (dalil) awal yang kemudian hanya membutuhkan teori pendukung secara ilmiahnya saja.

Lalu pada ayat mana Alquran mengemukakan penjelasannya?..
Salah satunya pada Alquran Surat Al-Anbiya ayat 104 berikut:

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
 (QS Al Anbiya :104)

Yang menjadi perhatian kita pada ayat ini adalah :

  1.  “…………seperti menggulung lembaran - lembaran kertas…”

Jika bentuk alam semesta ini tidak datar, maka tentu redaksi Alquran yang di sampaikan Malaikat Jibril a.s ini, tidak akan menyebutkan “..lembaran kertas…” karena secara logika penalaran, ketika disebutkan “..seperti lembaran kertas..” tentu yang kita tangkap adalah bahwa kertas itu datar.

  1. Akan kurang tepat jika semesta bukan berbentuk selain datar kemudian dalam penyampaian wahyu ini menggunakan kata “menggulung.” Misalnya jika diasumssikan semesta ini bulat atau kurva maupun dalam bentuk yang lainnya.

  1. Meskipun dalam redaksi ayat ini ditulis langit, ayat  ini akan tidak relevan jika di  definisikan hanya sebagai langit saja yang digulung, alasannya, karena ayat ini menjelaskan tentang hari akhir yaitu kiamat, yang tentunya tidak hanya menjelasakan tentang kehancuran bumi atau sebuah galaksi saja melainkan secara keseluruhan yaitu  alam semesta.

  1. Dalam QS Adzariayat ayat 47 :

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.

Meskipun di beberapa terjemahan Alquran ayat ini terkadang memiliki redaksi yang berbeda, namun kata dasarnya adalah “wasi’un” yang artiny adalah luas.
Tentunya sesuatu yang diluaskan itu makna paling lugasnya adalah sesuatu yang lebar bukan bulat atau curva.


Dari keempat teori ini, meskipun hanya melalui pendekatan linguistic (bahasa), sudah banyak berita dalam Alquran yang kemudian terbukti kebenarannya. Tinggal bagaimana kita peka terhadap ayat dan pembuktiannya dalam aspek kehidupan, tentu akan semakin banyak ayat yang mengungkapkan kebenaran tentang berbagai hal.

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran itulah dia)………..
 (QS Ar raad :31)

Allahu ‘alam